Sabtu, 31 Mei 2014
Catatan Ringan Redaksi
Salah
seorang redaktur suatu hari pernah berkata, "Kalau tulisan tidak bisa
dinikmati? Lantas apa yang perlu dinikmati dari sebuah tulisan? Pusing
karena tak sampai memahami esensinya, tentu jauh lebih baik daripada
pusing karena kekeliruan mendasar yakni keliru tanda baca dan keliru
segala-galanya. Kalau satu orang tidak bisa menikmati tulisan tersebut,
lalu bagaimana mungkin akan dinikmati secara lebih luas? Jadi, kalau
ingin mengirimkan karya, minimalkan kekeliruan elementer tersebut jika
belum bisa menghasilkan karya luar biasa."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar