Hujan
Di Matamu
hujan turun sekejab di halaman rumahmu
lalu pergi dengan resah di pundaknya
lantas gerimis pecah di matamu sebagai
isyarat mendung
Bandung, 17 oktober 13
nujum
mawar
jalan menuju kepulangan kita nanti
arahnya berbeda _sayang
apa kita tetap akan melaju
membunti angin yang pernah ceburu pada
sajak mawar kita
atau kita tetap disini bermain gerimis
yang memudar sebab rindu yang kita punya telah usang?
hujan
kali ini sedang sakit jiwa
sebab
kau musuhi sebagian puisi yang mengisahkan mawar dan harapan
Bandung
9/30/13
Pulang
pulang dan pergi
adalah adam dan hawa yang bercinta !
_ucapmu di stasiun terakhir itu,
kekasih
dan bising kereta kau sulam sebagai doa
dan bunga
lalu tumbuh hujan yang rekah dipipimu
sedangkan aku bermain petir
dan mengaji lagi pada rel yang tak
punya surga itu
pulang dan pergi
adalah nama puisimu dulu
sedangkan sekarang menjelma cerita
ya cerita kepulangan dan kepergian kita
yang tak punya nama
hanya kangen dan rindu yang menunggu di
sebrang sana
_ucapmu ketika hujan mulai reda!
akhirnya bentang rel tua
menjelma garis runcing pelangi di matamu
10 oktober 2013
BIODATA
PENULIS
Slem Reog nama lain
dari Slamet Riyadi, lahir dan Besar Di Desa Lesong Daya Batumarmar Pamekasan ,1993.Pernah nyantri di
banyuanyar pamekasan dipesantren ini
sudah mulai menulis cerpen, skenareo teater, dan puisi disana bergabung dengan
Teater Kertas, Samba (Sastrawan Muda Banyuanyar). Puisi puisinya termuat di
pelbagai media massa dan termaktub dalam buku Indonesia dalam titik 13(antologi
bersama penyair lintas daerah 2013) sore di tepi kali (2010), sepasang telaga
berkisah (antologi bersama2010), bersama mahar kebebasan (antologi bersama
2013). di media radar Madura, Pontianak post, kabar Madura. Sering membawakan
puisi diacara teater maupun jumpa seni di bandung ,dan Jakarta dll. Sekarang
belajar di jurusan seni teater sekolah tinggi seni Indonesia STSI Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar