Runcing Bulan
langit mendung dalam tubuhku
raungan
malam melintasi separuh luka
menghunus
pada riwayat pengembara gelap
runcing
bulan mengayuh di pusaran malam
menerobos
kesedihan dalam asap perjalanan
terbaring
dalam ruh kesunyian
pecah
dalam pelayaran doa
2014
Perempuan Yang Menyalakan Lilin Di
Matanya
ketika luka selalu tumbuh di akar waktu
seseorang
mengasah takdirnya
meminjam
bahasa laut yang patuh
rindu
berguguran di musim-musim hujan
lalu
perempuan itu menyalakan lilin di matanya
sebagai
pertanda begitu gelap jalan yang di tempuh
lampu-lampu
taman di hiasi kunang-kunang
aroma
kesedihan bergeser seperti perputaran jam
doa-doa
meruap di cangkir kopi
ruh
kesunyian bersemayam dalam pusaran cahaya
2014
Sepasang Cahaya
sepasang cahaya yang jatuh di kakimu
adalah
perputaran luka pada batang usia
daun-daun
luruh seperti isyarat kesedihan
pada
ranting –ranting kembali kau
membuka
arah cuaca pada lekuk matamu
di bibir
tipismu mengurai setiap ruap kata-kata
dalam
kota yang di serbu kabut
kau
menari bersama angin
mengusap
pejam mata
terluka
oleh rahim waktu
bersemayam
dalam pucat kesunyian
2014
Romansa Pagi
kelebat angin bergegas
menuju
daun pintu
langit
begitu bersih
membuka
cadarnya pelan-pelan
jerit
burung-burung mengantarkan pesan rindu
jatuh
di lembaran cahaya
daun-daun
berguguran ke rebah tanah
sementara
bayanganmu melompat di balik cermin
menebas
setiap luka yang bersarang dalam rahim waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar