Kamis, 26 Juni 2014
Eksekusi
Jika
imajinasi diibaratkan sebuah senter, dan diksi adalah sebilah pedang,
maka ketika seorang penulis sedang berjalan di tengah malam, seorang
penulis harus benar-benar tebang-pilih untuk mencari sesuatu yang
benar-benar dibutuhkan ketika menulis. Imajinasi akan menyorot apa saja
yang dapat terlihat, lalu bilah pedang menetak segala yang terlihat itu
ke dalam kalimat. Semakin baik memilih dan memilah tetakkan tentu akan
sangat memengaruhi kualitas kata dalam kalimat yang sedang disusun untuk
memperindah bangunan sebuah karya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar