Tidak Akan
Jejakku
sarat lelah dan nafasku terengah-engah
aku
ingin mencari rindu dari rindu-rindu yang lain
berjalan
menuju adamu yang merindu
lekuk
waktu dari sekian peradaban palsu
bergeming
memulai rinai-rinai semu
Luka
karena rindu
hanya
sempalan waktu
lembaran
pulau dimata sebaris resah tak terbuka
Pengembara
yang tersesat
selalu
bertanya tentang arah
Aku
tidak akan merindu
jika
hanya pada wanitaku
ia
akan habis oleh pertemuan
pengembaraan
lebih berharga
dari
sekedar menyelesaikan perindu
Aku
tidak akan merindu
walau
secarik cahaya matamu memanggil
walau
sekeping emas memantul
mungkin
rindu sudah lelah
dengan
rindu-rindu berwaktu
yang
menyimpan memori palsu
Ketukan-ketukan
rindulah
yang
mempertemukan rindu yang sebenarnya
rindu
mengalir sungai-sungai
mengalir
airmata terus-menerus
dan
kehijauan yang menyejukkan
Komunitas Rudal, Jogja, 2013
Mencari
Setelah selesai merampungkan
keluh
dari keringat keramaian hari
kita mesti merawat diri dengan
airmata
merawat adamu dari kerumitan
rindu
Pohon-pohon di hutan
hijau di mataku mengalirkan
kesejukan
menaburkan ribuan kata, ribuan
makna dan warna-warna
Aku ingin mencari
dari ribuan daun-daun waktu
memilih bagian-bagian
karena tanda tanya masih terjaga di pangkuan
Lalu, kueja saja ia
berdialog tentang pencari
merumuskan arah
Kata-kata menjadi pohon kata
beranting berdaun
akarnya menjalar ke dalam bumi
meneruskan dakwah suci sang
cahaya
melalui tafsir-tafsir ilusi
Dari batangmu getah keluar
dari rantingmu bunga mekar
dari daunmu kesejukan menyebar
Jogja,
2013
Aku Ingin jadi Lampu
Aku ingin jadi lampu
di tepi jalan
menerangi surau daun
Ia menyapa dalam diam
menegur dalam hening
berzikir dalam sunyi
Kau diciptakan manusia
dipasang untuk satu tujuan
menyapa
berubah pada masa
Komunitas Rudal, 2013
*Matroni Muserang lahir di Banjar Barat, Gapura,
Sumenep, Madura. Aktif di Komunitas Rudal Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar